Pages

Senin, 01 Oktober 2012

Pohon Masa depan

Foto: Untuk Mengurangi Pemanasan Global profesor geofisika di Universitas Columbia menciptakan pohon buatan yang lebih baik dari pohon alami. 
yaitu "Pohon Sintetis" pohon masa depan.


Naldi


Semakin pesatnya pertumbahan penduduk di kota kota besar membuat semakin minimnya ruang terbuka hijau untuk menanam tumbuhan. Tentunya hal ini akan sangat berpengaruh terhadap pemanasan global.
Setiap tahun ada 29 miliar ton karbon dioksida terpompa ke atmosfer: 80 persen berasal dari kendaraan bermotor. Setiap 1 gram bensin menghasilkan 3,14 gram karbon dioksida. Di Indonesia, konsumsi bensin per tahun mencapai 584 juta barel per tahun. Artinya, ada 291,5 juta ton karbon dioksida yang kita hasilkan dalam satu tahun. Tak heran suhu udara di Indonesia khususnya kota kota besar semakin lama semakin panas.
Menurut hasil riset butuh waktu 100 ribu tahun untuk penyerapan polusi oleh pohon yang ada di seluruh dunia saat ini. Karena itu profesor geofisika di Universitas Columbia, Amerika Serikat berfikir lebih jauh untuk menciptakan sebuah alat yang dapat mengurai zat karbon dioksida yang ada di udara pada saat ini.
Profesor senior di Universitas Columbia ini, lantas merancang alat penyerap karbon dioksida dari polusi kendaraan bermotor dan pabrik. Yang di beri nama “pohon sintetis”, alat itu bisa menyerap CO2 seribu kali lipat dari pohon alam.
Kini Laboratorium Global Research Technologies, Colorado, mengembangkan pohon sintetis berbahan aluminium. Dan Komisi Energi Amerika telah menyetujuinya. “Tujuan akhir proyek ini adalah menyingkat 100 ribu tahun penyerapan polusi oleh pohon menjadi 30 menit saja,” kata Lackner kepada CNN pekan lalu.
Bentuk pohon sintetis ini memang tidak seperti pohon sesungguhnya, tetapi Profesor tersebut mengatakan prinsip kerjanya mirip dengan pohon sesungguhnya, yaitu menyerap karbon dioksida yang ada di udara dan mengubahnya menjadi oksigen.Untuk Mengurangi Pemanasan Global profesor geofisika di Universitas Columbia menciptakan pohon buatan yang lebih baik dari pohon alami.
yaitu "Pohon Sintetis" pohon masa depan.


 

Semakin pesatnya pertumbahan penduduk di kota kota besar membuat semakin minimnya ruang terbuka hijau untuk menanam tumbuhan. Tentunya hal ini akan sangat berpengaruh terhadap pemanasan global.
Setiap tahun ada 29 miliar ton karbon dioksida terpompa ke atmosfer: 80 persen berasal dari kendaraan bermotor. Setiap 1 gram bensin menghasilkan 3,14 gram karbon dioksida. Di Indonesia, konsumsi bensin per tahun mencapai 584 juta barel per tahun. Artinya, ada 291,5 juta ton karbon dioksida yang kita hasilkan dalam satu tahun. Tak heran suhu udara di Indonesia khususnya kota kota besar semakin lama semakin panas.
Menurut hasil riset butuh waktu 100 ribu tahun untuk penyerapan polusi oleh pohon yang ada di seluruh dunia saat ini. Karena itu profesor geofisika di Universitas Columbia, Amerika Serikat berfikir lebih jauh untuk menciptakan sebuah alat yang dapat mengurai zat karbon dioksida yang ada di udara pada saat ini.
Profesor senior di Universitas Columbia ini, lantas merancang alat penyerap karbon dioksida dari polusi kendaraan bermotor dan pabrik. Yang di beri nama “pohon sintetis”, alat itu bisa menyerap CO2 seribu kali lipat dari pohon alam.
Kini Laboratorium Global Research Technologies, Colorado, mengembangkan pohon sintetis berbahan aluminium. Dan Komisi Energi Amerika telah menyetujuinya. “Tujuan akhir proyek ini adalah menyingkat 100 ribu tahun penyerapan polusi oleh pohon menjadi 30 menit saja,” kata Lackner kepada CNN pekan lalu.
Bentuk pohon sintetis ini memang tidak seperti pohon sesungguhnya, tetapi Profesor tersebut mengatakan prinsip kerjanya mirip dengan pohon sesungguhnya, yaitu menyerap karbon dioksida yang ada di udara dan mengubahnya menjadi oksigen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar